Mengenai Saya

Foto saya
Saya sangat suka berorganisasi, tentunya karena saya tinggal didesa maka organisasi lokal yang digeluti. saat ini menjabat sebagi ketua umum FKPI ( Forum Komunikasi Pemuda Islam ), Ketua HPMT ( Himpunan Pemberdayaan Masyarakat Tambang ), Sekretaris Yayasan MAWADDAH bergerak dibidang Pemberdayaan, Ketua Umum IKBPA ( Ikatan Keluarga Besar Al Falah Tanah Laut )

Selasa, 19 April 2011

CATATAN BANGSA KU

Merah putih untuk bangsaku, itu adalah lambang negara dan bangsaku tercinta. Dia selalu merah dalam menapaki perjalanan panjangnya da dia selalu merah dalam menahan beban penghuninya. Bangsaku tak pernah mengeluh mengabdi untuk para penghuninya dan bahkan dia tidak lari dari kenyataan, yang membuat namanya harus buruk dimata bangsa lain.

Dialah bangsaku yang selalu berjaya disinggasananya yang tak pernah mundur walau setapak, tetap berada di garis terdepan melindungi penghuninya.Meski segelintir penghuni Bangsaku telah banyak berbuat curang terhadapnya, Mulai dari atas namanya, atas nama penghuni yang lain, meraka jual untuk kepentingan pribadi atau kelompok mareka sendri. Tapi Bangsaku tetap merah tak berubah sedikit pun.

" Biarkan saja mareka melakukan apapun diwilayah negriku, biarkan saja mareka mencari keberuntungan didalam perutku ini, aku seolah-olah tak tau dan melihat apa yang mareka lakukan, aku akan tetap memafkan mareka" itu kata negriku kepadaku dengan nada yang sangat lemah seolah -olah tak bertenaga.

" Negri ku, kalau kamu tak peduli dengan kehancuran yang mareka buat, kalau kamu tak peduli dengan tingkah laku mareka yang sangat merusak nama mu dan penghuni mu yang lain, Kamu akan hancur dan tidak bermartabat lagi". Kataku tegas dengan nada marah.

Negri ku tetap tersenyum dan masih seolah - olah tak mengerti arah pembicaraan ku.

Aku pusing memikirkan Bangsa Ku ini, " mengapa dai kok santai banget, seolah-olah tak ada masalah dan tak tau manau." kata hatiku.

Negriku berkata " tidakkah kau tau wahai rakyatku,, saat ini aku harus bersipat putih seperti lambang kejayaan ku, Aku harus sabar, aku harus bijak dan harus hati-hati. Karena aku tak mau akan tambah memperkeruh suasana kalau aku harus ikut menyelesaikannya" terasa lembut bahasanya dan terdengar berwibawa tak seperti biasanya.

Lalu kata ku " Bangsa KU apa kamu tega melihat rakyatmu banyak yang terkena dampak buruk  dari kepentingan mareka , apa kamu rela melihat rakyat mu tetap berada dibawah garis kemiskinan, apa kamu tega melihat belita satu persatu jatuh, gugur akibat kena gizi buruk, apa kamu suka melihat anak-anak rakyatmu banyak yang tidak bisa mengecap dunia pendidikan, apa kamu gembira melihat separo dari rakyat mu jadi pemulung dan pengemis." kataku sangat tegas keras dan emosi.

Lagi-lagi bangsaku tersenyum dan tak bergeming.

" Rakyat ku " kata bangsaku kepada ku dengan lembut dan sembari mengelus pundakku. " Kamu taukan aku adalah bangsamu, aku adalah wadah mu, " lalu mengapa kamu mengeluh pada ku "  kata bangsaku.

"aku sebenarnya sudah lelah dengan mareka, aku juga sudah bosan dengan mareka, tapi apakah aku pantas langsung menjatuhkan sangsi kepada mareka?, mareka telah banyak berbuat untukku, mareka telah berusaha membuat nama ku bertengger disinggasana tertinggi." katanya lagi.

Aku termenung dan diam memikirkan apa maksud dari perkataan bangsa ku, " Aku sebenarnya pengen melihat perbuatan mu dan usaha keras mu untuk memperbaiki keadaan ku, bukan laporan mu, bukan omong kosong mu. Jangan-jangan kamu hanya bisa menyalahkan tapi tidak bisa berbuat, atau kamu cuman ngiri saja? Giliran kamu yang dipercaya ternyata kamu tambah lebih parah lagi. " kata bangsaku sangat tegas,

" AKU MEMBUTUHKAN PERBUATAN MU BUKAN OMONG KOSONG MU " kata bangsa ku kepada ku tegas dan sangat berwibawa.


Overall rating


Tidak ada komentar:

Posting Komentar